Jumat, 18 Oktober 2013

::. DARI GARUDA JAYA UNTUK MALAM IED .::


Kenapa juga mesti nulis ini? padahal sudah lewat. Tapi begitulah kalau pengaruh GARUDA itu sudah kuat. Tak bisa terlupa secepat berlalunya angin. Dan dalam pengaruh itu menyimpan banyak mutiara kehidupan yang entah berapa nilainya kalau diganti dengan materi.

#1 Dari Garuda Muda
melihat permainan bola yang begitu apik dan kekuatan selebrasi yang selalu dilakukan sepertinya perlu kita kupas sedikit mutiara- mutiara berharga itu. Satu diantara mutiara itu adalah momen selebrasi mereka, SUJUD SYUKUR... Pernah tidak berpikir, kenapa mereka bersujud syukur seperti itu setiap kali berhasil melesatkan gol ke gawang lawan? apakah itu hanya untuk mencari sensasi agar terkenal dan beda? atau itu adalah reaksi spontan?

Coba kita berpikir, apa yang ada dalam pikiran para personil Garuda Jaya itu saat mereka bertanding? INGIN MENANG... ya...semua pun ingin seperti itu. LAWAN HARUS DIKALAHKAN !!! sepertinya itu yang berkelebat dalam pikiran mereka saat masuk ke lapangan, saat berdo'a bersama sesaat sebelum bertanding, saat tangan- tangan bertumpuk menjadi satu sambil meneriakkan INDONESIA, INDONESIA BISA...dan kaki mereka mulai melesatkan bola, saling mengoper dari kaki ke kaki, bolak balik, trio gelandang, sayap kiri dan sayap kanan serta bagian depan (G'tau yg depan itu namanya apa, maaf, g'doyan bola soalnya...hehehe) sampai harus merebut bola dari lawan, mempertahankan bola dari kejaran lawan... dan betapa kecewanya mereka saat beberapa kali bola hampir saja berhasil menembus gawang lawan tapi tidak masuk- masuk. Huff... tapi, sepertinya di dalam pikiran mereka tetap ada kata-kata INGIN MENANG, LAWAN HARUS DIKALAHKAN !!!. tapi apakah mereka bermain dengan anarki dengan ambisi? sepertinya tidak. Coba lihat bagaimana tenangnya seorang Evan Dimas menggiring bola, mengoper kepada rekannya sesama gelandang, Hargianto dan Zulfiandi. Betapa tenangnya mereka. Coba kita pikir, apakah ada ambisi di tengah ketenangan mereka?, sebelum menjawab itu mari kita melihat betapa Ilham dan Putu Gede selalu mengejar kesempatan mempertahankan bola untuk Indonesia, walaupun sudah dekat dengan garis luar lapangan. Dan coba kita lihat betapa apiknya mereka bekerja sama saling mengoper untuk mengecoh lawan. Sedikit berbeda memang saya melihat mereka, kalau biasanya saya melihat pertandingan bola, rata- rata pemainnya ingin maju sendiri mencetak gol. Tapi tidak dengan mereka U-19 itu, mereka lebih asik memainkan trik kerjasama dari pada ambisi individu. Sampai akhirnya gol- gol cantik tercipta atas karya kerjasama mereka, dari ketenangan mereka walaupun harus beberapa kali melesat dulu.

Hallow sahabat, apakah itu ambisi? ataukah perjuangan maksimal tanpa henti?. Cita- cita dan tujuan telah digantung rapi di dalam pikiran mereka, do'a telah mereka panjatkan terlebih dahulu dan tawakkal dengan segala hasilnya sambil tak lupa jatuh bangun memperjuangkan itu. Dan apa yang terjadi, ada kekuatan Maha Dahsyat yang menolong mereka. Tak lihatkah kau hujan yang turun itu sahabat? apakah itu kita yang mengatur? tak lihatkah betapa basah dan beceknya lapangan itu? dan tak lihatkah betapa bola yang tersundul tiba- tiba geraknya menjadi lambat karena tertahan genangan air itu? dan lihatlah, bola yang berusaha di bawa oleh kaki lawan untuk di oper ke rekannya, tertahan oleh genangan air sehingga bola kecil itu tak sampai di kaki lawan lainnya, tapi berhasil di sundul dan direbut oleh Garuda Jaya kita sehingga dengan apik mereka saling mengoper kembali untuk kemudian di sundul maju oleh kapten mereka, Evan Dimas.

Sahabat, disanalah Tuhan bersama mereka, betapa do'a, tawakkal dan ikhtiar yang mereka lakukan mampu menggerakkan alam untuk turut membantu perjuangan ikhtiar mereka, betapa hujan dan beceknya lapangan adalah cara-Nya untuk mengoper bola. Betapa hujan pun tersedia untuk kita SATU INDONESIA bisa berdo'a sepuasnya untuk mendukung mereka, karena seperti yang kita tau, saat hujan turun, saat itulah salah satu waktu terkabulnya do'a. Dan kau lihat sahabat? betapa indahnya selebrasi mereka, merinding kita dibuatnya, tertegun kita melihatnya, SUJUD SYUKUR kawan, SUJUD SYUKUR... Bila usaha mereka adalah ambisi, apakah mereka akan melakukan hal itu? hohoho, sepertinya tidak mungkin, bayangkan saja, lapangan becek begitu, perasaan senang luar biasa mungkin hanya bisa membuat kita lupa karena kegirangan. Atau mungkin kita yang menonton bahkan tak sadar harus berjingkrak kegirangan seperti Roy Suryo, Menpora kita sampai tidak sadar dia menangis dan ada juga penonton yang tidak sadar bahwa kakinya keram setelah berjingkrak berteriak GOOOOOLLLLLL..... Sekali lagi, itu bukan ambisi kawan, tapi itu adalah keikhlasan. Betapa refleknya mereka bersujud meletakkan dahinya di lapangan becek itu. Ada yang mereka sadari, tak mungkin bisa mereka memasukkan gol ke gawang lawan tanpa Tuhan. Kondisi spontan itu adalah kondisi dimana mereka tak melihat itu sebagai keberhasilan diri sendiri tapi atas berkah Tuhan. Betapa Tuhan "bergerak" untuk mereka sehingga mereka pun harus "bergerak" untuk Tuhan mereka, dan muncullah selebrasi luar biasa itu, tangan tertengadah, lalu tunduk ke bagian bawah bumi ini... merasa tak ada apa- apanya gol- gol itu tanpa Tuhan yang Maha Tinggi. Ini dia sahabat, KEIKHLASAN BERJUANG SAMPAI AKHIR KARENA KETUNDUKKAN, bukan karena ambisi sesaat!!! 

Ya, bagian itu mengajarkan kita tenang KEKUATAN DO'A, KEKUATAN IKHTIAR DAN KEKUATAN TAWAKKAL. Mereka mengajarkan kita arti TUHAN dalam setiap GAGAL dan BERHASILnya kita. Bahwa cita- cita dan tujuan itu harus diraih bukan karena dunia, tapi karena KEIKHLASAN...

Semangat berjuang sahabat- sahabatku, dimana pun perjuangan, bagaimana pun bentuk dan sifatnya, semoga selalu ada DO'A, IKHTIAR, TAWAKKAL, IKHLAS DAN SYUKUR yang MAKSIMAL...Pantang menyerah sahabat, walau harus sakit saat jatuh, walau harus panjang perjalanan pencapaiannya. Karena setiap pengorbanan selalu ada balasannya walau tak pernah kita minta sedikitpun....

Barakallah untuk malam Idul Adha ini sahabat, semoga kita menjadi hamba Allah yang senantiasa TUNDUK kepada-Nya, meletakkan cita- cita dunia dan akhirat ini hanya untuk-Nya. Aamiin

-9-


Note: Maaf kalo ada istilah bola yang salah, maaf juga kalo ada kondisi yang keliru pada cerita di atas. hehehe....SEMANGAT!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar